IKLAN - scroll up to continue with content Iklan

Dipercaya 2 Juta+ Pembaca | Happy & More Trust

Mengenal Keanekaragaman Wayang Dan Alkisah Di Baliknya

March 25, 2025
Rate *5 post

Mengenal Keanekaragaman Wayang. Wayang merupakan salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya.

Seni Wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni seni perlambang.

Wayang biasa di tampilkan dalam seni pertunjukan dengan alur cerita yang begitu sangat menarik untuk di tonton.

Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018, tertanggal 17 Desember 2018, Pemerintah telah menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional.

keaneka ragaman wayang

Biasanya kisah Wayang dimulai dari cerita kehidupan sejak lahirnya manusia hingga kembali lagi kepada Sang Pencipta.

Kesenian Wayang pun telah di tetapkan sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi indah dan berharga oleh ONESCO.

Pemberian gelar Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity itu diberikan UNESCO pada 7 November 2003.

Wayang Adalah boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional.

Tokoh dalam pertunjukan drama tradisional (Bali, Jawa, Sunda, dan sebagainya), biasanya di mainkan oleh seorang yang di sebut dalang.

Sementara itu Dalam jurnal ‘Wayang dan seni pertunjukan: kajian perkembangan seni Wayang di tanah Jawa sebagai seni pertunjukan.

Mengenal Keaneka Ragaman Wayang. Di kembangkan oleh Bayu Anggoro (2018), dan setelah di kembangkan banyak orang yang suka.

Dijelaskan jika dilihat dari bahasanya kata Wayang berasal dari Jawa kuno yakni wod dan yang, artinya gerakan yang berulang ulang.

Dengan arti kata itu maka dapat di katakan bahwa Wayang berarti wujud bayangan yang samar samar selalu bergerak dengan tempat yang tidak tepat.

Karena bayangan yang dilihat adalah bayang yang ada di dalam kelir, bayangan yang di artikan sebagai angan angan.

Wayang adalah wewayanganing ngaurip, artinya wayang adalah refleksi kehidupan.

Misalnya tokoh atau orang baik di gambarkan dengan badannya kurus, mata tajam dan sebagainya.

Asal Usul Wayang

Dikutip dari buku ‘Rupa Wayang’ oleh Aryo Sunaryo (2020) terdapat perbedaan pendapat mengenai asal usul wayang.

Beberapa pendapat mengungkapkan bahwa Wayang merupakan kesenian yang berasal dari China.

Ada juga yang mengatakan Wayang berasal dari wiracarita Mahabharata dan Ramayana.

Namun tidak sedikitpun yang menyebutkan Wayang berasal dari Jawa dan tidak perna dibahas kalo Wayang dari jawa.

wayang yang berasal dari jawa

Nenek moyang kita percaya bahwa roh atau arwah orang yang meninggal tetap hidup dan bisa memberi pertolongan pada yang masih hidup.

Karena itu roh-roh tersebut lantas dipuja dengan sebutan “hyang” atau “dahyang” yang diwujudkan dalam bentuk patung atau gambar.

Inilah yang membuat UNESCO menetapkan wayang sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 7 November 2003.

Hal ini dikaitkan dengan inisiasi dan penghormatan terhadap nenek moyang mereka.

Diperkirakan wayang mulai dikenal dan berkembang di Nusantara sejak 1500 SM sebagai bagian ritual.

Baca Juga :  Paket Wisata 1 Hari Manado Likupang
Asal usul dari wayang

Serta diperkuat dengan istilah istilah teknis dalam pertunjukan yang khas Jawa.

Bagaimana bentuk pertunjukan dan wayang pada awal mulanya tidak dapat diketahui secara pasti.

Informasi tertua mengenai pertunjukan wayang termuat di dalam sebuah prasasti dari Kerajaan Mataram Kuno dari abad ke-9.

Selama pertunjukan dalang dibantu oleh Juru Kawih yang berperan sebagai vokalis untuk mengiringi pertunjukan wayang.

Selanjutnya berkembang di era kerajaan Kediri dan Kerajaan Majapahit pada abad ke-15.

Wayang merupakan seni edipeniadiluhung, artinya seni yang selain indah juga mengandung nilai-nilai keutamaan hidup.

Dalang berperan sebagai sutradara, pemimpin jalannya pertunjukan, sekaligus memainkan seluruh gerak peraga tokoh wayang yang ditampilkan.

kemudian masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO untuk kategori Representative List of the Intangible.

Cultural Heritage of Humanity dengan judul The Wayang puppet theater tertanggal 4 November 2008.

Jenis-Jenis Wayang

Wilayah Indonesia yang luas dan beranekaragam turut membuat wayang bervariasi dan berbeda-beda.

Wayang Kulit, wayang ini merupakan salah satu jenis wayang di Indonesia yang dimainkan oleh seorang pemain di panggung dan terbuat dari kulit hewan atau tulang.

Seni Wayang Golek, wayang yang terbuat dari kayu kemudian dibentuk menjadi boneka dan dimainkan di atas panggung.

Seni Wayang Orang, wayang yang dijalankan atau dimainkan secara langsung oleh manusia.

Seiring perkembangan zaman, wayang tetap bertahan hidup dan terus mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh agama.

beragam macam wayang yang ada di indonesia

Wayang Beber, wayang ini terbuat dari kertas yang berisikan lukisan kemudian digulung dan direntangkan (dibeber) saat pertunjukan.

Mengenal Keaneka Ragaman Wayang. Wayang Klitik, wayang atau pemain di panggung terbuat dari kayu pipih berbentuk boneka.

Proses akulturasi ini berlangsung sejak lama sehingga seni wayang memiliki daya tahan dan daya kembang tinggi.

Pada mula awal penyebaran agama Islam, wayang dijadikan media dakwah dengan penambahan tokoh-tokoh.

Itu saja wayang yang ada di sekitaran Indonesia yang dapat Anda lihat dan asalnya berasal dari Jawa.

Dalam setiap pertunjukkan, wayang sebagai seni budaya selalu menampilkan kemampuan sebagai tontonan, tatanan dan tuntunan.

pengembangan cerita, termasuk penyesuaian jalan cerita sehingga tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Mengenal Keaneka Ragaman Wayang. Bahkan, pada era yang lebih modern, wayang digunakan sebagai media propaganda politik.

Jika Anda penasaran dengan berbagai macam Wayang Anda bisa mencarinya di website kami.

kami menyediakan berbagai macam informasi yang Anda butuhkan dan jika Anda perlu sesuatu.

Kami akan menyediakan hal hal terbaik dan terbaru untuk Anda cari dan Anda baca.

Fungsi Dari Wayang

Tak hanya sebagai media hiburan, wayang juga memiliki fungsi dan peruntukannya masing-masing.

Misalnya sebagai media pendidikan atau edukasi terhadap penonton. Refleksi nilai niai etis dan estesis.

Sebagai alat komunikasi atau media penerangan. Sebagai media hiburan yang bersifat hedonistik.

Bentuk keberlanjutan kebudayaan. Refleksi dari pola-pola ekonomi sebagai sarana mencari nafkah.

Oleh karena itu wayang dianggap memiliki nilai sangat berharga dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa serta peradaban Indonesia.

Baca Juga :  Sejarah Di Sulawesi Utara - Yang Wajib Kamu Ketahui
fungsi dari wayang

Dari sinilah asal usul pertunjukkan wayang, walaupun masih dalam bentuk yang sederhana.

Dalam perkembangannya, fungsi wayang sebagai media untuk menghormati arwah nenek moyang juga mengalami perkembangan.

Saat periode HinduBuddha di Indonesia, cerita Ramayana dan Mahabarata berkembang pesat dengan penambahan tokoh-tokoh dalam cerita masyarakat setempat.

Kemudian muncul pula cerita Panji yang berasal dari era Kerajaan Kadiri atau periode klasik di Jawa yang menceritakan tentang kepahlawanan dan cinta.

Yang berpusat pada dua orang tokoh utamanya yaitu Raden Inu Kertapati atau Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji atau Galuh Candrakirana.

Bisa jadi, ini karena selama berabad-abad wayang telah menjadi simbol kehidupan manusia (wewanyangane ngaurip), kisah manusia dari lahir sampai mati.

Sebuah seni pertunjukan wayang biasanya didukung oleh beberapa pendukung pertunjukan.

Tokoh Tokoh Utama Wayang

Wayang telah tumbuh dan berkembang menjadi aset budaya nasional dengan nilai yang sangat berharga dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa Indonesia.

Wayang kulit pertama yang memiliki dengan kekuatan sakti sekaligus paling tua di 5 pandawa adalah Yudhistira. 

Yudhistira juga dikenal dengan sebutan Dharmaraja karena selalu berusaha menegakkan dharma sepanjang hidupnya. 

Sifat paling menonjol dari seorang Yudhistira adalah tidak berat sebelah, sabar, jujur, taat terhadap nasihat agama, penuh percaya diri. 

tokoh tokoh tama wayang

Dalam cerita Mahabharata, Yudistira dikenal pandai memainkan senjata tombak. 

Sementara versi pewayangan Jawa lebih menekankan pada kesaktian batin. Yudhistira memiliki banyak pusaka, salah satunya adalah Jamus Kalimasada. 

misalnya ia pernah dikisahkan menjinakkan hewan-hewan buas di hutan Wanamarta dengan hanya meraba kepala mereka.

Pusaka ini berwujud kitab dan merupakan benda yang sangat dikeramatkan dalam Kerajaan Amarta. 

Di antara pusaka-pusaka kerajaan Amarta, Jamus Kalimasada menempati peringkat teratas.

Tokoh Tokoh Utama Wayang Kedua

Bima merupakan seorang pandawa yang terkenal kuat, memiliki lengan panjang tubuh yang tinggi dan wajah paling sangar dibanding 4 pandawa lainnya.

Dalam perang di Kurukshetra, Bima memerankan komandan tentara Pandawa. 

Meski dikenal dengan julukan Werkudara yang berarti gemar makan, Bima adalah seseorang dengan kemahiran dalam berperang.

Bertempur dengan memakai senjata Gada Rujapala yang digunakan untuk membunuh Duryudana pada hari terakhir Perang Barathayuda. 

Kemudian saat Perang Baratayudha, Bima menggunakan kuku Pancanaka tersebut untuk memotong leher Dursasana.

Kresna yang merupakan titisan Batara Wisnu dipercaya sebagai sosok penjaga ketertiban dunia.  

Ia memiliki beberapa kekuatan para dewa, salah satu yang paling terkenal adalah kemampuan Triwikrama yang akan menjadikannya sebagai sosok raksasa besar.

Tokoh tokoh wayang kedua

Sebagai titisan Batara Wisnu, Kresna juga memiliki senjata Cakra Baskara yang berbentuk anak panah dengan ujung berbentuk roda bergerigi. 

Bukan itu saja, Kresna diceritakan juga memiliki pusaka Cangkok Wijayakusuma yang dapat menghidupkan kembali orang yang telah meninggal dunia.

Tokoh wayang kulit perempuan paling terkenal adalah Srikandi. Srikandi merupakan putri dari Raja Drupada dengan Dewi Gandawati penguasa Kerajaan Pancala.

Baca Juga :  Dari Mana Batik Berasal Hingga Dikenal Dunia

Sebelumnya, kedua saudaranya. Bernama Dewi Drupadi dan Drestadyumna terlahir melalui puja semadi.

Drupadi terlahir dari bara Api pemujaan, sedangkan Drestadyumna terlahir dari asap api tersebut. 

Tokoh Tokoh Utama Wayang Ketiga

Pandawa selanjutnya adalah Arjuna. Dalam dunia pewayangan, Arjuna digambarkan sebagai seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru.

Arjuna adalah petarung tanpa tanding di medan laga. Ia memiliki keahlian dalam memanah.

Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana.

Senjata panahnya yang paling terkenal adalah Ardadedali yang memiliki kemampuan mendeteksi gen sehingga panahnya tidak akan melukai orang dalam garis keturunan Arjuna.

Sementara itu, panah Pasopati miliknya dapat mengenai sasaran dengan tepat, sekalipun melawan raksasa.

Si kembar Nakula dan Sadewa memiliki kemampuan istimewa dalam merawat kuda dan sapi. Nakula juga memiliki kemahiran dalam memainkan senjata pedang.

Nakula digambarkan sebagai orang yang sangat menghibur hati. Ia teliti dalam menjalankan tugasnya dan selalu mengawasi sifat jahil kakaknya, Bima.

Nakula adalah titisan Batara Aswin, dewa tabib. Ia piawai menunggang kuda dan menggunakan senjata panah dan lembing.

Tokoh Tokoh wayang penting ke tiga

Nakula tidak akan bisa lupa tentang segala hal yang dikenal karena dia mempunyai Aji Pranawajati pemberian Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani.

Sementara itu, Sadewa merupakan ahli perbintangan yang ulung dan mampu meramalkan perihal peristiwa yang akan datang. 

Meski merupakan Pandawa paling muda, ia dianggap sebagai tokoh wayang paling bijaksana dibanding 4 pandawa lainnya.

Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena (Bima) dari keluarga Pandawa.

Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan “otot kawat tulang besi”

Gatotkaca memiliki Kasut pada Kacarma yakni sepatu yang terbuat dari kulit naga Sang Hyang Hanantakusuma, dewa penjaga bumi yang berbentuk naga. 

Kulit naga itu mempunyai kekuatan gaib yang menyebabkan pemakainya tidak mempan sihir dan ilmu hitam.

Tokoh Tokoh Wayang Tambahan

Mengenal Keaneka Ragaman Wayang. Tokoh Tokoh Wayang Mahabharata

Abimanyu, Resi Abyasa, Amba, Ambalika, Ambika, Antareja, Antasena, Arjuna, Aswatama, Baladewa, Banowati, Basupati, Basudewa.

Bima, Bisma, Burisrawa, Bayu, Cakil, Citraksa, Citraksi, Citrayuda, Damayanti, Dewayani, Drona (Dona), Drestadyunma, Dretarasta, Dropadi, Durgandini, Durmagati.

Dursala (Dursilawati), Dursasana, Duryadana (Sudoyana), Drupada, Ekalawya, Gatotkaca, Gandabayu, Gandamana, Gandawati.

Indra, Janamejaya, Jayadrata, Karna, Kencakarupa, Kertawarna, Krepa, Kresna, Kunti, Mandri, Manumanasa, Matswapati.

wayang tambahan

Nakula, Nala, Niwatakawaca, Pandu, Parasara, Parikesit, Puru, Rukma, Rupakenca, Sadewa, Sakri, Sakutrem, Salya, Sangkuni, Samba.

Sanjaya, Santuna, Sarmista, Satyabama, Satyajit, Satyaki, Satyawati, Srikandi, Subadra, Sweta, Udawa, Utara, Utari.

Wesampayana, Wicitrawirya, Widura, Wirata, Wisanggeni, Wratsangka, Yayati, Yudistira, Yuyutsu.

Tokoh Tokoh Wayang Ramayana

Anggada, Anila, Anjani, Bharata, Dasarata, Hanoman, Indrajit (Megananda), Jatayu, Jembawan, Kosalya, Kumbakarna, Aswanikumba, Laksmana, Parasurama, Prahasta, Rama Wijaya.

Rawana, Satrugna, Sita, Subali, Sugriwa, Sumali, Sumitra, Surpanaka (Sarpakenaka), Trikaya, Trijata, Trinetra, Trisirah, Wibisana, Wilkataksini, Dewi Windradi.

Disclaimer : semua data tulisan diatas sesuai data terakhir yang didapat oleh penulis resort.co.id serta berasal dari berbagai sumber termasuk official hotel/gedung/restoran dan lainnya..
----------------

Esya

Bagikan:

Keyword for This Article